Model Fuzzy
Model Fuzzy
Sistem
fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh Prof. L. A. Zadeh dari Barkelay pada
tahun 1965. Sistem fuzzy merupakan penduga numerik yang terstruktur dan
dinamis. Sistem ini mempunyai kemampuan untuk mengembangkan sistem intelijen
dalam lingkungan yang tak pasti. Sistem ini menduga suatu fungsi dengan logika
fuzzy. Dalam logika fuzzy terdapat beberapa proses yaitu penentuan himpunan
fuzzy, penerapan aturan IF-THEN dan proses inferensi fuzzy
Ada
beberapa metode untuk merepresentasikan hasil logika fuzzy yaitu metode Sugeno ,Tsukamoto, dan Mamdani.
Pada metode Tsukamoto, setiap konsekuen direpresentasikan dengan himpunan fuzzy
dengan fungsi keanggotaan monoton. Output hasil inferensi masing-masing aturan
adalah z, berupa himpunan biasa (crisp) yang ditetapkan berdasarkan predikatnya.
Hasil akhir diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobotnya.(Sri
Kusumadewi,2002:108).
1. A.Fuzzy Metode Sugeno
Metode Sugeno hampir sama dengan
penalaran Mamdani, hanya saja output (konsekuen) system tidak berupa himpunan
fuzzy melainkan berupa konstanta atau persamaan linier. Metode ini
diperkenalkan oleh Takagi-Sugeno Kang pada tahun 1985. Sistem fuzzy Sugeno
memperbaiki kelemahan yang dimiliki oleh sistem fuzzy murni untuk menambah
suatu perhitungan matematika sederhana sebagai bagian THEN. Pada perubahan ini,
system fuzzy memiliki suatu nilai rata-rata tertimbang (Weighted Average
Values) di dalam bagian aturan fuzzy IF-THEN.
Sistem fuzzy Sugeno juga memiliki
kelemahan terutama pada bagian THEN, yaitu dengan adanya perhitungan matematika
sehingga tidak dapat menyediakan kerangka alami untuk erepresentasikan
pengetahuan manusia dengan sebenarnya. Permasalahan kedua adalah tidak adanya
kebebasan untuk menggunakan prinsip yang berbeda dalam logika fuzzy, sehingga
ketidakpastian dari Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI
2005) ISBN: 979-756-061-6 Yogyakarta, 18 Juni 2005 K-60 sistem fuzzy tidak
dapat direpresentasikan secara baik dalam kerangka ini.
Ada
dua model metode Sugeno yaitu model fuzzy sugeno orde nol dan model fuzzy sugeno
orde satu.
Orde-Nol
Bentuk Umum :
IF (X is A ) (X is A ) (X is A ) (X is A ) THEN z = k dengan Ai adalah himpunan fuzzy ke-I sebagai anteseden, dan k adalah konstanta (tegas) sebagai konsekuen
Orde-Satu
Bentuk Umum :
IF (X is A ) …. (X is A ) THEN z = p dengan Ai adalah himpunan fuzzy ke-I sebagai anteseden, dan pi adalah suatu konstanta ke-I dan q merupakan konstanta dalam konsekuen.
Perbedaan
antara Mamdani dan Sugeno ada pada konsekuen. Sugeno menggunakan konstanta atau
fungsi matematika dari variabel input:
Dimana x, y dan z adalah variabel linguistik; A dan B himpunan fuzzy untuk X dan Y, dan f(x, y) adalah fungsi matematik.
Contoh
- Mengevaluasi
kesehatan orang berdasarkan tinggi dan berat badannya
- Input:
tinggi dan berat badan
- Output:
kategori sehat
- sangat sehat (SS), index =0.8
- sehat (A), index =0.6
- agak sehat (AS), index =0.4
- tidak sehat (TS), index =0.2
Ada
3 variabel fuzzy yang dimodelkan: tinggi, berat, sehat
L1:
Fuzzification (1)
L2: Rules Evaluation (1)
Tentukan rules
Tabel
Kaidah Fuzzy
Dalam bentuk if-then,
contoh:
If sangat pendek dan sangat
kurus then sangat sehat
L2: Rules Evaluation (2)
Contoh: bagaimana
kondisi kesehatan untuk orang dengan tinggi 161.5 cm dan berat 41 kg?
μsedang[161.5] = (165-161.5)/(165-160) = 0.7
μtinggi[161.5] = (161.5-160)/(165-160) = 0.3
L2:
Rules Evaluation (3)
μsangatkurus[41] = (45-41)/(45-40) = 0.8
μkurus[41] = (41-40)/(45-40) = 0.2
L2: Rules Evaluation (4)
Pilih bobot minimum karena relasi AND
L3: Defuzzification
Diperoleh:
f = {TS, AS, S, SS} = {0.3, 0.7, 0.2, 0.2}
Penentuan
hasil akhir, ada 2 metoda:
1. Max method: index tertinggi 0.7
hasil Agak Sehat
2. Centroid method, dengan metoda
Sugeno:
Decision Index
= (0.3x0.2)+(0.7x0.4)+(0.2x0.6)+(0.3x0.8) /
(0.3+0.7+0.2+0.2 = 0.4429
Crisp decision index = 0.4429
Fuzzy decision index: 75% agak sehat, 25%
sehat
2. B. Fu1zzy Metode Tsukamoto
Metode
Tsukamoto merupakan perluasan dari penalaran monoton. Pada metode Tsukamoto,
Setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-THEN harus dipresentasikan
dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Sebagai
hasilnya, output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas
(crisp) berdasarkan α-predikat (fire strength). Hasil akhirnya diperoleh dengan
menggunakan rata-rata terbobot.
Contoh:
Suatu
perusahaan makanan kaleng akan memproduksi makanan jenis ABC. Dari data 1 bulan
terakhir, permintaan terbesar mencapai 5000 kemasan/hari, dan permintaan
terkecil mencapai 1000 kemasan/hari. Persediaan barang digudang terbanyak
mencapai 600 kemasan/hari, dan terkecil pernah mencapai 100 kemasan/hari.
Dengan segala keterbatasannya perusahaan sampai saat ini baru mampu memproduksi
brang maksimum 7000 kemasan/hari, untuk efisiensi mesin dan SDm tiap hari
diharapkan perusahaan memproduksi paling tidak 2000 kemasan. Berapa kemasan
makanan jenis ABC yang harus diprosuksi, jika jumlah permintaan sebanyak 4000
kemasan, dan persediaan di gudang masih 300 kemasan, apabilla proses produksi
perusahaan tersebut menggunakan 4 aturan fuzzy sebagai berikut:
[R1]
IF permintaan TURUN
And Persediaan BANYAK,
THEN Produksi Barang BERKURANG;
[R2]
IF permintaan TURUN And Persediaan SEDIKIT, THEN Produksi Barang BERKURANG;
[R3]
IF permintaan NAIK And Persediaan BANYAK, THEN Produksi Barang BERTAMBAH;
[R4]IF
permintaan TURUN And Persediaan SEDIKIT, THEN Produksi Barang BERTAMBAH;
Solusi:
Ada
3 variable fuzzy yang akan dimodelkan, yaitu:
1.Permintaan terdiri atas
2 himpunan fuzzy, yaitu NAIK dan TURUN
Pemintaan
(kemasan/hari)
µPmtTURUN [x]
= {(1, x ≤ 1000), ((5000-x)/4000, 1000 ≤ x ≤ 5000), (0, x ≥ 5000)}
µPmtNAIK [x] =
{(0, x ≤ 1000), ((x -1000)/4000, 1000 ≤ x ≤ 5000), (1, x ≥ 5000)}
Nilai
Keanggotaan :
µPmtTURUN (4000) =(5000-4000)/4000 = 0.25
µPmtTURUN (4000) = (4000-1000)/4000 = 0.75
2. Persediaan terdiri atas 2 himpunan fuzzy, yaitu
sedikit dan banyak
Nilai
keanggotaan:
µPmtSEDIKIT [x]
= {(1, y ≤ 1000), ((600-y)/500, 100≤ y ≤ 600), (0, y ≥ 600)}
µPmtBANYAK [y] = {(0, y ≤ 1000), ((y-1000)/500,
100≤ y ≤ 600), (1, y ≥ 600)}
Nilai
Keanggotaan :
µPmtSEDIKIT(300) = (600-300)/500 = 0.26
µPmtBANYAK (300) = (300-100)/500 = 0.4
3. Produksi barang, terdiri atas 2
himpunan fuzzy, yaitu: BERKURANG dan BERTAMBAH
Sekarang kita cari nilai z untuk setiap aturan dengan menggunakan fungsi MIN pada aplikasi fungsi implikasinya:
[R1]
IF permintaan TURUN
And Persediaan BANYAK THEN
Produksi Barang BERKURANG;
lihat
himpunan Produksi Barang Berkurang (7000-z)/5000=0.25 -> z1= 5750
[R2] IF permintaan TURUN And
Persediaan SEDIKIT THEN Produksi Barang BERKURANG;
[R3] IF permintaan NAIK And Persediaan BANYAK THEN
Produksi Barang BERTAMBAH; α-predikat3 = µPmtNAIK | µPmtBANYAK
[R4]
IF permintaan TURUN
And Persediaan SEDIKIT
THEN Produksi Barang BERTAMBAH;
Komentar
Posting Komentar